SEPUCUK SURAT UNTUK ADINDA

SEPUCUK SURAT UNTUK ADINDA

by Junot Sang Perindu KasihMawar on Saturday, 24 March 2012 at 21:42 ·
SEPUCUK SURAT UNTUK ADINDA

ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭ ﺑﺮﻛﺎﺗﻪ

Ayuhai engkau Gadis yang menunduk disana… apakabar? Bagaimana keadaanmu? Hmmmm…baik-baik saja kan, Dinda? :)
(Semoga Dinda selalu baik-baik saja dan selalu dalam perlindungan-Nya, aaammiinn)

Dinda..
Maaf, jika aku lama tak memberi kabar kepadamu, bukan apa-apa.. aku hanya malu..
Tahukah engkau Dinda? Bahwa sesungguhnya aku ini adalah seorang yang amat pemalu.. lebih pemalu dibanding seorang gadis kampung yang lugu dan polos… aku malu tuk menyapa seorang engkau, Dinda.. sungguh aku tak kuasa… (seringku menunduk pabila berpapas/bersebelahan/bertatap mata dengan gadis mulia satu type denganmu di luar sana)

Dinda…
Tahukah engkau..?
Bahwa sesungguhya aku ingin sekali bersilaturahmi dengan kedua orang tua Dinda disana…
Tapi aku malu dengan keadaan aku yang sekarang…
Aku sekujur  tubuhku terlihat “kotor “ kan Dinda ? (*noda dosa)
Sungguh aku malu jikalau aku bertamu dengan keadaanku yang sekarang ini…
Aku harus “bersihkan” dahulu sekujur tubuhku…
Akan aku basuh mukaku… ku bersihkan kotoran yang menempel di mata . .. hidung.. mulut.. tangan kaki….
Dengan begitu aku akan terlihat lebih bersih… meski mungkin masih ada “bakteri” yang menempel…

Hmmm.. .. tidak cukup hanya itu Dinda…
Aku harus belajar lebih dalam belajar ini itu tentang Akhlak ilmu Islam …
Dengan begitu awal aku ketuk pintu di rumahmu dan mengucapkan salam aku tak ada kesalahan…
Aku akan selalu bisa menjawab apabila orang tua Dinda mengajukan pertanyaan… seputar diriku…
“sebelum”, “Sekarang”, “Kemudian”.

Dinda…
Bolehkah aku jujur kepadamu.?
Bahwa sesungguhnya aku memimpikan hidup bersama seorang hawa mulia sepertimu…
Agar ada yang membantuku selamat dunia dan akhiratku…
Bantulah aku menjadi seorang “bersih”…
Bantulah aku menjadi seorang baik..
Agar aku pantas engkau cintai…
Agar aku pantas memiliki..


Maka berdoalah engkau untukku di setiap doamu,, lebih-lebih doa di 1/3 terakhir malammu...:

“Ya Allah, Ya Rabbi,,
Sekiranya cinta dalam diamku kepadanya diam-diam beralih kepada sosok yang lebih sempurna dari dirinya….
Maka peluklah dia….
Sebab hamba tak lagi bisa menjaganya dengan doa…
sebab hamba tahu…
dia bakal terpukul kehilangan hamba yang tulus dia mencinta .. Karena-Mu…
Jikalau cinta dalam diamku kepadanya diam-diam beralih kepada sosok yang lebih sempurna dari dirinya…
maka kirimlah seorang hawa sederhana untuknya..
seorang hawa yang bisa menerimanya apa adanya…
Sebab hamba tahu.. dia juga hanyalah seorang pemuda sederhana…
Kirimlah seorang hawa yang tulus mencintanya…


Bukan karena harta..
Sebab hamba tahu… dia hanya seorang putra petani biasa….

Bukan karena parasnya…
Sebab hamba tahu… dia tak ada apa-apanya di banding tampan pemuda-pemuda di luar sana…

Bukan karena nasab dan kedudukannya…
Sebab hamba tahu,,, dia hanyalah seorang penjaga gudang arsip perusahaan orang, meski tempat bekerjanya didalam gedung tinggi menjulang….

Melainkan kirimlah seorang hawa untuknya yang tak lelah mencoba membuatnya selalu bahagia…
yang selalu ada dalam setiap suasana dan kondisi perasaannya…

Seorang hawa yang selalu mengelus lembut amarahnya …
Sebab hamba tahu… kerasnya hidup buahkan sedikit keras kepalanya..

Seorang hawa lembut tutur katanya…
yang selalu mengingatkan dan meluruskannya apabila dia berbuat kesalahan….

Bukan malah membentaknya dengan nada yang lebih keras dari dirinya….
Karena hamba tahu…
dibalik sifat sedikit keras kepalanya…
dia tak lebih dari seorang anak kecil yang cengeng…

Sebab kalau sampai dia di bentak…
dia bakal sedih… takut…
kemudian berlari mencari tempat sepi dan dia bakal menangis sejadi-jadinya disana .. :’(
Demi engkau ya Allah…
Hamba tidak rela engkau kirim untuknya seorang hawa yang tak bisa mengertinya…

Walau sesungguhnya hamba rela mendampinginnya..
Hamba rela menerima dia apa adanya… KarenaMu..

Namun hamba juga tak berdaya..
Engkaulah sang pengatur segala sesuatu..
Lahir… Rizki,… Jodoh… Maut…
Kami hanya bisa berusaha.. berdoa dan bertawakal kepada-Mu ya Allah..
Maka permudahlah segala sesuatu yang kami lalui… dengan Jalan-Mu yang benar..
Aaammiinn”


Itulah titipan doa dariku, Dinda..
Untuk saat ini aku tak bisa memberi ataupun menerima lebih darimu…
Sebelum aku halal untukmu..

Tetaplah engkau menunduk…
Dindaku..

ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭ ﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
· · · Share · Delete

No comments:

Post a Comment