The Legend of ♂♀♥Hati Biru Bersayap♥♂♀ "DIATAS NORMAL JIWA NORMAL"

Masih Revisi:


 "tENtonkk"
(sinyal dari bagian informasi Bioskop) :D

"Kepada para penonton yang telah membeli tiket studio 3 dimohon segera memasuki ruangan studio, karena sebentar lagi film akan segera diputar! Terima kasih"

Semua penonton bergegas memasuki ruangan studio dan mencari tempat duduk masing-masing sesuai dengan nomor kursi yang tertera pada tiket bioskop.

Semua antusias menyambut Film yang akan diputar.
Kebanyakan para penonton berpasang-pasangan ...

Yang Cantik dengan yang Ganteng..
(katanya sih jodoh)

Yang Jelek dengan yang Jelak...
(katanya sih Jodoh) :D

ada juga yang jelek (maksudnya sedeng :D) dengan yang cantik, begitu juga sebaliknya.
(katanya sih itu juga Jodoh) :D

Tapi tak ketinggalan, yang single pun ikut nonton ..
(klo yang ini sih kayaknya belum dapat jodoh) :D :D hha..
huzz diem...!
Jangan ngetawain diri sendiri atuh.. :D :D hha..

selama menjelang pemutaran film utama di putar..
ada beberapa kilas iklan film dari dalam dan juga film luar negeri. Suasana masih sedikit rame, , ada yang ngobrol, ada yang berdiri, ada yang mainin HP bikin status baru di situs jejaring sosial, diantara status mereka;
"Duh CeNenkNa biza nonTOn bArEng AyaNk..^_^"

Ada yang mondar-mandir ke toilet, bukan ingin "membuang', melainkan ingin "mencari".. mencari perhatian ! :D
Coz yang duduk didepan............... CAkep! :D
Hayoo.. siapa itu? :D ngaku!! :D :D hha..

Dan...
Ruang studio pun gelap... lampu telah di matikan, suasana mulai tenang..
Semua mata tertuju pada layar...
Film baru saja diputar... tapi layar telah membuat semua mata didalam studio terbelalak... tercengang...
Sebuah pisau silet menggores kulit tangan membentuk tulisan :
"DIATAS NORMAL JIWA NORMAL"

Itu adalah judul film tersebut..
Film ini mengisahkan perjalanan hidup seorang anak kampung yang merantau ke kota yang kejam... bak seorang ibu tiri.. kota Jakarta.
Dia merantau karena ingin menjemput impiannya...


Awal dia menginjakkan kaki di Jakarta


bla bla bla

impiannya harus tertunda...
Sebenarnya sih dia anak yang berprestasi...
Dia menjadi anak yang terbaik selama 6 semester di salah satu sekolah swasta di Jakarta Selatan, SMK Al-Makmur atau panggilan kerennya "Gho-Bet" (Golongan Betawi), karena prestasinyalah dia mendapatkan beasiswa bahkan sampai ke tingkat perguruan tinggi di salah satu Lembaga Pendidikan Tinggi di Pasar Minggu Jakarta Selatan.

Dan di kampusnyalah yang sebenarnya kisah hidupnya dimulai.

Adalah Siti Kharismawati "Mawar Biru" pertama yang mengisi hatinya. Beberapa bulan Junot tambatkan hatinya pada Risma. Hingga pada akhirnya dia harus rela melepaskan Risma karena hubungannya dengan Risma terhalang restu dari kedua orang tua Risma. "Bukan Kelas" kata mereka.

Tokoh wanita kedua adalah Rani.

Rani adalah "Mawar Biru" asli Betawi.
Seperti kisah cintanya dengan Risma, Junot pun harus melepaskan Rani karena tak mendapat restu dari kedua orang tua Rani. "Bukan Kelas" dan beda suku yang menjadi alasan.

Kemudian adalah Yohana Fransisca Destriana Sari, "Mawar Biru" ketiga yang mewarnai hati junot.
Namun tak jauh beda dengan kisah cinta sebelum-sebelumnya, dia harus rela melepaskan Yohana karena terhalang restu kedua orang tua Yohana. Sekali lagi "Bukan Kelas" dan beda kepercayaan yang menjadi alasan. Padahal Yohana sudah ingin berpindah kepada kepercayaan yang junot anut, namun keburu orang tuanya megirim Yohana ke luar negeri dan menjodohkannya dengan lelaki pilihan ayahnya yang "satu kelas" dengan mereka.

Sejak saat itulah tertanam kebencian di hati Junot terhadap orang-orang "Berdarah Biru", Dia pun memutuskan Resign dari perusahaannya yang bonafit dan bergedung tinggi.

Dia lebih memilih berbaur dengan anak jalanan (punk) yang segala sesuatunya sederhana.
Dengan anak-anak jalanan dia mendapatkan kehangatan kebersamaan, Empati yang tinggi satu dengan yang lain.
Sekilas dandanan mereka tampak menakutkan layaknya anak jalanan yang tidak berpendidikan tapi itulah mereka. Pakaian yang sobek-sobek, rambut dicat berbagai warna,  tato, sepatu boot dan aksesoris (anting-kalung-gelang-tindikan) dimana-mana sudah menjadi bagian dari diri mereka. 

Penampilan boleh menakutkan tapi ingat mereka juga punya ''HATI NURANI''. Mereka sama dengan kita, hidup mandiri dan berfikir untuk masa depan mereka tapi dengan cara yang berbeda dari orang biasanya.

Layaknya pelangi, karakter, sifat mereka berwarna warni, Merah, Kuning, Hijau, Biru, sampai kepada warna hitam,  namun mereka tetap satu hati.

Hingga junot pun tertarik dengan warna "hitam", dia mulai mengenal minuman keras dan juga narkoba.

Sejak itulah prestasinya di kampus mulai menurun, minuman dan obat-obatan itu telah meracuni hati dan otaknya.

Beasiswa yang selalu diterima pun tak lagi ia dapatkan, dan terpaksa kuliahnya harus putus di tengah jalan.
Semua teman-teman kampusnya ikut prihatin dengan keadaan junot saat ini.


___bla bla bla___
Semenjak petualangannya di dunia jalanan.. Junot kenal dengan seorang gadis Bandung (Cibolerang, Margayahu Utara). "Nadia"
Nanad (biasa Junot memanggil) adalah seorang gadis yang cantik, manis, sedikit pendiam..
Awalnya dia adalah gadis baik-baik, namun akibat pengaruh dari pacarnya Ary (Al-Marhum akibat overDosis).. Nanad pun ikut terjerumus pada narkoba..

____bla bla bla_____
Beberapa kali Junot gagal membangun istana cinta .. 
Sempat tertutup pintu hatinya bagi wanita...
Namun setelah dia bertemu dengan Nanad.. 
Beku hatinya mulai mencair..
Dia Jatuh Cinta pada Nanad...
Junot ungkapkan isi hatinya kepada Nanad.. 
Hingga pada akhirnya mereka pun resmi jadi sepasang kekasih jalanan..

_____bla bla bla____
"Dunia" mereka yang sama membuat mereka menjadi satu kesatuan... Susah senang selalu dilalui bersama..
_____bla bla bla____


Suatu ketika Nanad "Sakau" akibat obat:

Nadia   : "Dingin,,,, Sakitt..." 
              (menggigil seperti orang kedinginan, giginya beradu, matanya terpejam, hanya sedikit putih
               matanya   yang terlihat, tangannya mencengkeram erat lengan Junot, keringat dingin
              membasahi kening dan tangan dan seluruh badannya)
Junot   : (panik) "sayang bertahan sayang..
Nadia  : "Sakk.. kkiitt.."
(cengkeraman tangannya mulai melemah dan terlepas dari lengan Junot, Junot bertambah panik, dipecahnya botol minuman, dan tanpa pikir panjang dia gores pergelangan tangannya. Keluar darah.. dan di sodorkannya ke mulut Nadia)
"Semua akan baik-baik saja... Semua akan baik-baik saja..." (sambil menyingkap rambut yang menutupi kening Nadia, tanpa sadar kalau Nadia telah tiada...)
Darah yang terus mengalir dari lengannya membuat dirinya lemas.... Dia pun pingsan....


____bla bla bla_____
Junot       : "Nadia.. Nadia... Nadia.."
                 (beranjak dari tempat tidur rumah sakit.. hendak berlari keluar.. selang infus terlepas dari
                  tangannya..,)
                  "Dimana Nadia..?"
Meychella




____bla bla bla_____
Suatu saat..

Meychella : "Junot, kamu sedang apa?"
Junot        : "Aku sedang mengukir batu dengan kuku...
                   Kelak, batu-batu akan tercipta menjadi istana... :)
                   Aku yakin, kelak jika istananya sudah jadi, Nadia pasti kembali kepadaku...
                   Dahulu aku pernah berjanji pada Nadia, aku akan mengukir batu dengan dengan kuku
                   menjadi sebuah istana untuknya.....
                   Mungkin karena janji itu belum terlaksana, diapun pergi meninggalku..
                   (tanpa menghiraukan kuku di jari lemahnya patah dan berdarah)
Meychella : "Jangan konyol Junot, lihat tangan kamu berdarah... "
                   (Meychella robek lengan bajunnya kemudian membalut jari Junot yang berdarah.."

_____bla bla bla_____


Konon sewaktu junot masih bersama keakasihnya Nadia, dia sering menulis puisi untuk nadia, itu terbukti pada catatan buku hariannya yang penuh dengan puisi.

Meychella   : "Hai Junot, sedang apa?
Junot           : "Aku sedang merajut puisi-puisiku menjadi sepasang sayap"
                     (sambil merobek buku hariannya      yang penuh dengan puisi).

"Dahulu aku pernah berjanji pada Nadia akan membawanya terbang dengan sayap rajutan puisi-puisi ke taman kebahagiaan, tapi belum tercapai...
Mungkin karena itu Nadia pergi meninggalkanku...
Aku belum bisa tepati janjiku...
Aku belum sempat bahagiakan Nadia.."




____ bla bla bla
Suatu saat...

Junot mengambil sebuah silet...
Dengan tangan kiri dia genggam silet tersebut..
Diacungkannya telunjuk tangan kanannya dan...
"ach..." darah mengucur dari telunjuknya..
Kemudian dia arahkan telunjukknya ke sebuah kanvas putih dan membentuk pelangi..
pelangi yang tak seindah pelangi diatas langit biru...
Pelangi itu terlihat seram dan terkesan ingin mengunkapkan misteri kesedihan yang tersembunyi dari dirinya...

"ceklekk" (bunyi pintu)

Nindia  : "Kakak....Kakak... " (berlari menghampiri Junot dan memeluk Junot)
              "Kakak sedang apa?" (tanya nindia)
Junot    : "Sedang melukis sayang... :-)"
Nindia  : "Melukis apa kak?"
Junot    : "Kakak sedang melukis pelangi.. "
Nindia  : (terpaku... matanya tak berkedip melihat ke arah kanvas yang memerah)
               "Kakak.. kenapa gambar pelanginya agak seram?"
Junot    : " :-) itu karena kakak melukisnya diatas kanvas, bukan bukan diatas langit biru.
              (Telunjuknya sambil  menyentuh hidung Ninda, lupa kalau telunjuknya masih mengeluarkan darah)
Nindia : "Kakak... kenapa jari kakak terluka.. ?"
               (berlari mengambil tisue diatas meja, kembali kepada Junot dan mengelap darah pada
                telunjuk Junot)
              (Junot meraih tissue yang di pegang Nindia dan mengelap darah yang menempel di hidung Nindia,
                tanpa sadar... setetes air mata keluar dari mata sayu itu)
Nindia  : "Kakak menangis? Kenapa? Cowo kok nangis kak, ada yang nyakitin kakak ya?
               (tangan kirinya sambil menyentuh pipi Junot)
               "Nindi aja yang cewe ga pernah nangis kak! Meskipun Nindi sering di jahatin ama temen Nindi..
                 Kakak mau tahu kenapa Nindi ga pernah nangis klo di jahatin ama temen Nindi"
Junot    : (Tersenyum :-) "Rahasianya apa sayang?"
Nindia  : "Nindi ga cengeng karena Nindi belajar dari spoNgeboB & paTrix, 
                 mereka selalu tersenyum dan ikhlas menjalani semuanya walaupun di benci dan di sakiti...!"
Junot  : ":-) ah sayang bisa aja.."
            "Makasih pelajarannya Bu Guru cilikku yang cantik.. "

             (dari kejauhan Meychella hanya memperhatikan.. setetes air mata membasahi pipinya)

_______ bla bla bla..

Meychella  : "Kenapa kamu berteman dengan barang jahannam itu junot?
Junot          : "Seperti kupu-kupu yang bertahan hidup karena kedua sayapnya..
                    "Seperti air yang menjadi nafas bagi ikan, meski air adalah maut bagi makhluk berparu..."
                    "Dengannya.." (Narkoba: Red) aku dapati duniaku..."
                    "Dengannya... aku dapatkan hidupku.."
                     "Aku bisa terbang kemanapun aku mau...
                     "Aku bisa menjerit... berteriak bebas..."
                     "Aku bisa luapkan amarah..'
                     "Aku bisa tertawa..."
                     "Aku bisa bahagia..."
                      "Dalam alamku..alam maya..."
                      "Dengannya.."(obat) dan juga dengan jiwaku.."
                      "Jiwa yang 'aneh" menurut sebagian orang yang berjiwa normal.."

Meychella   : " Tapi tahu ga, duniamu dan juga jiwa diatas normalmu itu telah meyakiti orang2 di sekitarmu...
                    "orang yang sayang kepadamu..."
                     "Keluargamu..."
                      "Sahabatmu.. juga teman-temanmu.. '
                       "Semuanya telah kau sakiti... Kau sakiti dirimu sendiri... "
                        "Tapi mereka semua yang merasakan sakitnya.."
                       "Tak terkecuali aku... meski baru 'kemarin sore' aku mengenalmu.."
                      "Tapi aku sedih dengan keadaan kamu saat ini.."
                        "Kenapa kau jadi seperti ini.."
                        "Jadi seorang yang rapuh hanya karena seorang wanita..."
                        "Seorang cowo yang cengeng..."

Junot          : (memjamkan mata sambil tersenyum)
                    " hmm.. siapa yang perduli dengan diriku...?"
                    "Sejak kecil aku sendiri..."
                     "Ayah meninggalkan Ibu dan diriku..
                     "Pergi jauh.... Jauh dan takkan pernah kembali lagi.."
                     "Ayah pergi ke surga.. . "
                     "Sedangkan ibu..."
                      "Ibu depresi berat karena kepergian ayah..."
                      "Kerjanya hanya melamun..."
                      "Seperti hilang ingatan..."
                      "Dia tak mengenali diriku.."
                      "Bahkan dirinya sendiri pun dia tak kenal.."


____bla bla bla______
Hampir setahun sudah Nadia pergi meninggalkan Junot...
Hampir setahun juga Junot terpuruk dalam kesedihan..

Suatu saat:
Meychella melihat Junot sedang merangkak.. seperti mencari sesuatu..

Meychella : "Hai Junot, sedang apa kamu...?"
Junot        : " Aku sedang mencari hatiku yang hilang... hati Nadia.."
Meychella : "Kamu ngomong apa sih Junot..? Bangunlah!"
Junot        : "Sssstt.." (telunjuk di depan mulut)
                  "Aku mendengar hati Nadia menangis..
                   Dimana dia..."
                  (masih sambil merangkak)
Meychella : "Junot bangun Junot.. aku mohon.... "
                   (junot tak menghiraukan..)

                   Lalu...

                   "Plakk!"
Sebuah tamparan melayang ke wajahnya..

Meychella   : "Dasar bodoh!"
                     (Matanya menatap tajam ke arah mata Junot)
                     (Mata bening itu mulai memerah .. berkaca-kaca dan tak lama kemudian air mata menetes
                       di pipinya)


                     "Maafkan aku.. bukan maksud aku menamparmu...
                     (sambil memegang pipi Junot yg memerah)
Junot       : (tangannya mengarah ke pipi Meychella dan menyapu air matanya)
                 "Maafkan aku juga...
                  Kesedihanku malah membuat engkau tersakiti..."
Meychella : "Janji ga akan melakukan hal-hal bodoh lagi..?"
Junot         : "Iya, aku janji.... "

                   (sejak itu, ada niat dari dalam diri junot, ia ingin berubah,, ingin meninggalkan kebiasaan
                    - kebiasaan buruknya..)
                   tapi racun narkoba telah menyatu dengan darahnya.. hampir tiap hari pasti dia merasakan
                   sakit efek dari narkoba yang selama ini hidup dalam kebahagiaan semu)

Junot           : "Aku ingin sembuh..."(sambil memeluk kaki Meychella)
Meychella   :  " Iyah, kamu pasti bisa sembuh.. aku akan membawamu ke Koriyama (Jepang), Bundhaku
                      tinggal disana, bunda punya temen seorang dokter hebat.
                      (Dan hari berikutnya, tibalah mereka di Koriyama...)
Saat pertama kali Junot pijakkan kaki di tanah sakura...
Dia berdiri terpaku...
Matanya menatap bunga sakura di kejauhan...

Meychella  ; "Junot.. kamu ga apa-apa?"
Junot          : "


_____bla bla bla_____
Hampir sebulan Junot di Koriyama...
Tapi belum ada perubahan pada dirinya..
Dia masih sering kesakitan dampak negatif dari obat-obatan yang pernah dia pakai..
Dokter Jepang pun tak mampu menyembuhkannya sakitnya...

Hingga pada akhirnya..
Meychella mendapat petunjuk..
Hati nuraninya mengatakan...
               "Segala sesuatu bersumber atas kehendak-Nya...
                 Kepada-Nyalah kita akan kembali.."
Meychella pun berinisiatif menyuruh junot bertaubat... Meminta kesembuhan kepada-Nya..

Hampir tiap 1/3 malam Meychella bangunkan Junot...

Menyuruhnya mandi fajar.. ambil air wudhu.. kemudian menyuruh Junot shalat Taubat, Shalat Hajat dan juga Shalat Tahajud...

AllahuAkbar ....!!!
Sedikit demi sedikit sakitnya mulai berkurang...
Hingga pada hari ke-40, dia sembuh total..
Subhanallah..


____bla bla bla_____
Suatu hari Meychella mengajak Junot ke pantai..

Disisi Meychella...
Junot dapatkan ketenangan hati...
Di sisi Meychella..
Dia peroleh kedamaian jiwa...

Hari semakin larut...
Suara Ombak...
Cahaya bulan dan bintang yang membias pada air pantai telah menidurkannya...

Tanpa sadar kepala rapuhnya bersandar pada pundak Meychella..
Meychella menoleh.. menatap Junot...
Dia tersenyum.. :-)

__________

To be continued

Inspirasi:
1. Junot Javanius http://www.facebook.com/#!/hatibirubersayap
2. Arindia Nadyn Raini (mantan kekasih) http://www.facebook.com/#!/profile.php?id=100000416946316 , http://www.facebook.com/#!/profile.php?id=100001021767908
3. Sary Meychella Amelia (Kekasih)
4. Nha Wina Denhaciriefva (Sahabat) http://www.facebook.com/#!/nha.wina
5. Nindia (Adik angkat)
6. dll 
termasuk kamu,, 
kamu..
kamu..
dan kamu.. :)


_________________________________________________________________________________

PERHATIAN!!

cerBung ini hanya fiksi semata, meski sebagian saya ambil dari pengalaman pribadi saya, ,
tapi bukan berarti saya adalah benar-benar seorang pengguna narkoba...

Melainkan saya adalah seorang yang suka iseng nulis puisi untuk mengEkspresikan suasana hati saya...

Dengan puisi. ,. ,

                     "saya bisa menjerit... berteriak bebas..."
                     "saya bisa luapkan amarah..'
                     "saya bisa tertawa lepas..."
                     "saya bisa kabarkan kabar bahagia..."
                     "saya juga bisa menangis.,.,
Dengan puisi saya Ekspresikan imaji dan berbagi rasa dengan kata...



So, saya minta maaf jika ada kesamaan Nama, Karakter, Sifat, Tempat dan Waktu terhadap diri Anda,.
__________________________________________________________________

PESAN:

Dalam keadaan seperti apapun suasana hati anda,,
Jangan jadikan Miras dan Narkoba menjadi pelarian.,
Lebih baik salurkan pada hal-hal positif.,.
Misal, muntahkan unek-unek anda menjadi sebuah lirik,. 
Ambil buku dan bolpoin .. jadikan nyanyian hati anda menjadi Novel...
Dan masih banyak media-media untuk bisa salurkan suasana hati kita tanpa harus menjadi seorang pecandu miras dan narkoba.

_________________________________________________________________

Mohon maaf atas segala kekurangan dan kelebihan kata dari saya.
Terima kasih.
_________________________________________________________________
Bumi Allah: Sabtu, 14 Mei 2011
 











No comments:

Post a Comment